Minggu, 15 Juli 2012

aku akan melahirkan cucu ibumu



2 tahun lalu aku dikenalkan oleh teman sekolah dengan seorang lelaki yang berasal dari Medan,, 
aku masih kelas 3 SMA waktu itu....sejak pertemuan awal dia telah mengutarakan cintanya dan aku menyambut cintanya dengan senang karena aku pun sudah tertarik sejak pertemuan awal,,, 
setahun kemudian setelah aku Lulus  SMA dia ngajak nikah…..maksud tersebut aku kemukakan kepada kedua ortu namun saat itu ortu belum merespon karena memang usiaku masih sangat muda, usia kami kami beda 8 tahun....Aku 17 tahun dan dia 25 tahun. singkat cerita, akhirnya ia secara resmi datang kerumah mengutarakan maksudnya pada kedua orang tuaku...namun orang tuaku tetap belum bisa memberi restunya karena alasan yang sama. 
ia pulang membicarakan hal tersebut kepada ibunya dan ibunya yang memang sudah sangat ingin punya cucu memaksanya untuk cepat cepat menikah. akhirnya dia dijodohkan dengan wanita pilihan ibunya, tapi dia minta waktu untuk membujuk orang tuaku sekali lagi...kami tetap berhubungan sambil berusaha membujuk orang tua kami masing masing....dan kedua kalinya ia kembali datang kerumahku  lagi dan tetap ditolak karena orang tuaku belum bisa melepasku...dan meminta agar hubungan kami disudahi....
kami tetap menjalin hubungan setelah itu,,
hingga akhirnya kami khilaf dan aku kehilangan kesucianku...
menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu orang tuaku  mengenai kondisiku,,,tiba kabar darinya kalau dia sudah tidak bisa menolak dijodohkan oleh ibunya karena kecewa dengan penolakan keluargaku,, dan ia tidak dapat berbuat apa-apa hanya bisa menerima karena tidak mau melihat ibunya menangis. Aku kemudian memberanikan diri bersama orang tuaku yang telah mengetahui kondisiku  ke rumahnya....namun malang nasibku,,rumahnya sudah kosong mereka sudah pulang ke kampung halaman mereka di Medan.

Nasi sudah jadi bubur.. aku tak sanggup membunuh diriku apalagi membunuh bayi tak berdosa yang ada dalam kandunganku.
masalahku sangat berat, aku merasa seolah hidupku  akan berakhir...
Dengan linangan air mata dan rasa malu yang tak terhingga aku pergi dari rumah....sebab aku gak tahu mesti berbuat apa lagi...

Tidak ada komentar: